Pages

Saturday, June 22, 2013

LELE SANGKURIANG


Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT), Kota Sukabumi berhasil mengembangkan lele unggulan yang diberi nama Sangkuriang II.

Instansi yang berada di bawah Kementerian dan Kelautan (KKP) tersebut berhasil menemukan varietas ikan lele unggulan, Sangkuriang pada 2004 lalu. Ikan lele sangkuriang merupakan jenis varietas baru menggantikan lele dumbo.

Pada 2012 ini, ikan lele sangkuriang satu pun akan dikembangkan genetiknya agar lebih baik. Proses perbaikan genetik dilakukan dengan menyilangkan pejantan lele Sangkuriang I keturunan ke enam (F6) dengan lele betina keturunan kedua (F2) dari Sungai Nil, Afrika. Hasil perkawinan lele ini dinamai Lele Sangkuriang II.

‘’Perkembangan lele terbaru lebih cepat,’’ terang Kepala BBPBAT, M Abduh Hidajat, kepada wartawan, Ahad (5/2). Produksi ikan lele Sangkuriang I normalnya sekitar 130 hari dengan bobot rata-rata sekitar 250 gram. Sedangkan Sangkuriang II bisa lebih cepat dari itu.

Ukuran dan bobot Sangkuriang II bisa lebih besar dari Sangkuriang I. Hal ini dimungkinkan karena induknya yang dari Afrika mempunyai berat hingga tujuh kilogram. Keunggulan lainnya dapat dilihat dari rasa ikan yang lebih nikmat dibandingkan sebelumnya.

Saat ini, ikan lele Sangkuriang II tengah uji multilokasi di sejumlah daerah. Pengujian dilakukan di sentra lele yaitu Kabupaten Bogor, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Hasil pengujian nantinya akan memberikan gambaran pasti terkait lama perkembangan dan ukuran lele. Jika berhasil dikembangkan di daerah, maka Sangkuriang II segera diluncurkan pemerintah pusat sebagai varietas baru lele.

Abduh mengatakan, pengembangan Sangkuriang II diharapkan mampu meningkatkan kualitas ikan lele di Indonesia. Selain itu menjadi potensi budidaya rakyat yang menjanjikan. Selama ini, benih Sangkuriang I saja telah disebar ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke Provinsi Papua.

Luasnya penyebaran Sangkuriang I dipengaruhi tingginya permintaan. Terlebih, warga yang mengembangkan budidaya Lele Sangkuriang mulai meningkat.

Munculnya varietas lele Sangkuriang II ternyata sejalan dengan perkembangan budidaya ikan air tawar di Sukabumi. Pasalnya, sejak beberapa tahun terakhir budidaya ikan lele lebih marak dibandingkan dengan jenis ikan tawar lainnya.

‘’Budidaya ikan emas mulai tergusur lele dan nila,’’ terang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi, Dedah Herlina. Fenomena ini salah satunya disebabkan adanya potensi pasar yang cukup besar.

Dedah menerangkan, pengembangan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Sukabumi belum tergarap maksimal. Pasalnya, potensi perikanan air tawar yang tergarap baru sekitar 30 persen saja. Luasan areal perikanan ikan air tawar mencapai sekitar 6.000 hektare.

0 comments:

Post a Comment